Membatik dengan media kain maupun kayu tampaknya sudah
menjadi hal biasa bagi perajin di Dukuh Pendem Desa Jarum Kecamatan Bayat
Klaten. Untuk meningkatkan daya tarik konsumen, perajin mulai merambah pada
media logam serta plastik, salah satunya helm. Salah seorang perajin batik,
Sajino, mengaku, tidak kesulitan menggunakan media helm dalam membatik.
Prosesnya tak jauh berbeda dengan batik kayu, bahkan menurutnya lebih
mudah.
Sajino menyatakan, jasa batik 1 helm berkisar antara Rp 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung tingkat kerumitan, dan perpaduan warna. Saat ini, sudah banyak pelanggan, khususnya kalangan anak muda, yang tertarik dengan helm batik. Selain dari Klaten, pelanggan dari Solo juga cukup dominan.
Sajino menambahkan, ia tidak akan berhenti pada media helm saja. Rencananya, ia juga akan membatik sepeda hingga mobil. Hal ini ia lakukan karena kecintaannya terhadap karya seni batik warisan nenek moyang. Dengan cara ini, ia optimis generasi muda akan tergugah untuk kembali mencintai batik.
Sajino menyatakan, jasa batik 1 helm berkisar antara Rp 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung tingkat kerumitan, dan perpaduan warna. Saat ini, sudah banyak pelanggan, khususnya kalangan anak muda, yang tertarik dengan helm batik. Selain dari Klaten, pelanggan dari Solo juga cukup dominan.
Sajino menambahkan, ia tidak akan berhenti pada media helm saja. Rencananya, ia juga akan membatik sepeda hingga mobil. Hal ini ia lakukan karena kecintaannya terhadap karya seni batik warisan nenek moyang. Dengan cara ini, ia optimis generasi muda akan tergugah untuk kembali mencintai batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar