Faktor Yang Menyebabkan Kegemukan
Selama
ini pengertian tubuh gemuk identik dengan skor BMI (Body Mass Index)
yang berada di atas normal. Indeks BMI di atas 25 menunjukkan bahwa
seseorang masuk ke dalam kategori over weight atau berat badan di atas
normal. Over weight memiliki resiko yang cukup berarti terhadap gangguan
kesehatan seperti jantung maupun diabetes. Jadi yang namanya kegemukan
itu identik dengan terdapatnya kandungan lemak (fat deposit) di
permukaan tubuh. Para ahli mendefinisikan kondisi tersebut dengan
istilah external fat.
Mengapa seseorang bisa gemuk?
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk di
antaranya :
1. Terlalu banyak makan.
Anda dapat menaikkan atau menurunkan
berat badan sebagai akibat terlalu banyak atau sedikit makan kalori dari
yang Anda butuhkan. Kalori adalah satuan untuk mengukur energi panas
yang dihasilkan tubuh dari jumlah tertentu makanan.
Jika Anda makan kalori lebih banyak dari
yang Anda butuhkan, kelebihannya akan diubah menjadi lemak di dalam
tubuh. Jika Anda makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh, akan
merubah lemak menjadi tenaga.
Dalam beberapa hari atau beberapa minggu
jika Anda makan 3500 kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan, Anda
akan naik 0,5 kg. Anda akan kehilangan berat badan yang sama jika Anda
makan kurang dari 3500 kalori dari yang dibutuhkan.
Tambahan kalori sangat dibutuhkan bagi
anak yang sedang tumbuh dan wanita mengandung. Tetapi mereka akan
menjadi kegemukan jika makan terlalu banyak kalori.
Jumlah makanan yang Anda makan dapat memainkan peranan penting dalam pengaturan berat badan dibandingkan dengan jenis makanan. Orang yang overweight di atas normal atau yang kurang berat badannya, bisa jadi mereka makan jenis makanan yang sama. Perbedaan berat badan mereka disebabkan oleh jumlah dan tipe makanan yang berhubungan dengan jumlah tenaga yang mereka gunakan.
Jumlah makanan yang Anda makan dapat memainkan peranan penting dalam pengaturan berat badan dibandingkan dengan jenis makanan. Orang yang overweight di atas normal atau yang kurang berat badannya, bisa jadi mereka makan jenis makanan yang sama. Perbedaan berat badan mereka disebabkan oleh jumlah dan tipe makanan yang berhubungan dengan jumlah tenaga yang mereka gunakan.
Pusat tertentu di dalam otak mengontrol
nafsu makan, lapar, dan kenyang, kelompok perasaan yang menyebabkan Anda
berhenti makan ketika nafsu makan dan lapar Anda telah terpuaskan.
Pusat otak ini secara normal membuat
orang makan dalam jumlah tertentu yang cukup untuk menyediakan tenaga
bagi mereka. Pusat makanan mengakibatkan orang ingin makan. Pusat
kenyang mengerem pusat makanan dan membuat orang berhenti makan.
Pusat makanan dan pusat kenyang adalah
suatu mekanisme yang sangat rumit. Mereka dapat diganggu oleh
penyebab-penyebab tertentu seperti tekanan emosi dan karakter fisik.
Sebagai contoh, tekanan perasaan,
misalnya, sangat kecewa dapat mengakibatkan beberapa orang berhenti
melakukan semua kegiatan fisik. Pada saat bersamaan, orang tersebut
makan lebih banyak dari biasanya, dan berat badannya naik. Sementara
yang lain terlalu banyak gerak dan kurang makan dan berat badannya
turun.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa memberi
makanan terlalu banyak kepada bayi dapat mengakibatkan banyak
berkembangnya sel-sel lemak. Mereka menyatakan bahwa sel-sel ini dapat
mengakibatkan pembentukan lemak secara cepat dibandingkan orang biasa,
sehingga dapat terkena obesitas di kemudian hari.
Fisik yang tidak aktif menjadi penyebab
utama obesitas di antara semua kelompok umur, terutama di antara
anak-anak dan remaja. Padahal sebagian besar penderita obesitas di
kalangan anak dan remaja, makan dalam jumlah yang tidak lebih banyak
dibanding mereka yang beratnya normal. Tetapi mereka sangat tidak aktif,
sehingga meskipun memiliki nafsu makan yang sedang, mereka makan lebih
banyak dari yang mereka butuhkan untuk bergerak, dan terkumpulah lemak
yang berlebihan.
Latihan untuk membakar kalori. Semakin
giat berlatih, semakin banyak kalori digunakan. Seseorang dengan berat
badan 68 kg berjalan pada kecepatan 5,6 km per jam akan membakar 502
kalori selama 97 menit (sama dengan kandungan kalori segelas minuman
susu bubuk). Orang tersebut akan membakar jumlah kalori yang sama ketika
mengendarai sepeda selama 61 menit, atau berlari selama 26 menit.
Jumlah kalori yang digunakan sebanding
dengan berat badan seseorang. Jika berat Anda 50 kg maka akan
menggunakan separo dari jumlah kalori yang dibutuhkan orang yang
beratnya 100 kg untuk jenis latihan yang sama dalam jangka waktu yang
sama pula.
Nafsu makan orang yang aktif dapat naik
jika mereka menjadi sangat aktif. Jika mereka berubah menjadi tidak
aktif, nafsu makan mereka tidak akan turun dengan segera. Nafsu makan
tidak akan turun ke posisi terendah meskipun jika aktifitas menurun
drastis.
2. Keturunan.
Para ilmuwan banyak meneliti hubungan
antara keturunan dan obesitas pada binatang-binatang, terutama tikus.
Hubungan ini berdasarkan pada gen, unit utama di dalam sel yang
menentukan karakteristik keturunan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa tikus
dan binatang lainnya memiliki gen yang menyebabkan pusat kenyang tidak
beroperasi. Gen yang lain dalam beberapa tikus mengakibatkan tubuh
mereka memproduksi hormon tertentu secara berlebihan.
Akibat dari hormon-hormon ini membuat
tikus mudah menghasilkan lemak tubuh atau sangat susah untuk membakar
lemak tubuh. Gen yang lain mengakibatkan beberapa tikus menjadi obesitas
secara cepat dibandingkan tikus yang lain ketika fisik dalam keadaan
tidak aktif atau ketika diberi makanan yang banyak mengandung lemak.
Para ilmuwan curiga bahwa gen-gen
mungkin dapat menyebabkan obesitas pada manusia karena berat seorang
anak seringkali berhubungan dengan berat badan orang tua mereka.
Di dalam penelitian terhadap anak-anak
SLTA, hanya 8 persen dari pelajar dengan orang tua yang kurus menjadi
obesitas. Jika salah satu atau kedua orang tua mereka menderita
obesitas, sekitar 3/4 dari mereka menjadi gemuk. Tetapi berat badan anak
yang diadopsi tidak bergantung kepada orang tua angkat mereka.
Sedangkan hasil penelitian gizi di
Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua normal
mempunyai 10 % peluang menjadi gemuk. Peluang itu akan bertambah menjadi
40-50 % bila salah satu orang tua menderita obesitas, dan akan
meningkat menjadi 70-80 % bila kedua orang tua menderita obesitas. Oleh
karena itu, bayi yang lahir dari orang tua yang obesitas akan mempunyai
kecenderungan menjadi gemuk.
Gemuk di saat bayi atau anak-anak
mempunyai kemungkinan sulit menjadi kurus pada waktu dewasa, disebabkan
pada anak-anak sudah membentuk sel yang jumlah nya lebih dari normal.
Pada tahun 1994, ilmuwan mengumumkan
penemuan gen pertama yang dipercaya ada hubungannya dengan obesitas bagi
manusia. Sejak itu para peneliti menemukan gen-gen yang lain yang
kelihatannya memainkan peranan bagi obesitas manusia.
3. Penyakit dan penyebab
lainnya.
Obesitas mungkin disebabkan oleh
beberapa jenis penyakit. Beberapa penyakit kelenjar endokrin
mengakibatkan kelenjar ini melepaskan terlalu banyak hormon ke dalam
aliran darah. Kelebihan hormon mengganggu pusat makanan dan kepuasan di
dalam otak. Dengan demikian obesitas dapat disebabkan oleh kerusakan
pusat-pusat tersebut yang disebabkan oleh infeksi, kecelakaan atau
tumor.
4. Faktor hormonal.
Pada perempuan yang sedang mengalami
menopause dapat terjadi penurunan fungsi hormon thyroid. Kemampuan untuk
menggunakan energi akan berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini.
Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga
menyebabkan kegemukan.
5. Faktor kecepatan
metabolisme basal yang rendah.
Hal ini disebabkan energi yang
dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan
lebih banyak lemak yang disimpan di dalam tubuh. Penderita obesitas yang
mempunyai metabolisme basal yang rendah, apabila tidak melakukan olah
raga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan bertambah gemuk, karena
semakin membesarnya otot akan menyebabkannya mudah laukan
Kesehatan Keluarga
/ Nutrisi
Faktor Yang Menyebabkan Kegemukan
Selama
ini pengertian tubuh gemuk identik dengan skor BMI (Body Mass Index)
yang berada di atas normal. Indeks BMI di atas 25 menunjukkan bahwa
seseorang masuk ke dalam kategori over weight atau berat badan di atas
normal. Over weight memiliki resiko yang cukup berarti terhadap gangguan
kesehatan seperti jantung maupun diabetes. Jadi yang namanya kegemukan
itu identik dengan terdapatnya kandungan lemak (fat deposit) di
permukaan tubuh. Para ahli mendefinisikan kondisi tersebut dengan
istilah external fat.
Mengapa seseorang bisa gemuk?
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk di
antaranya :
1. Terlalu banyak makan.
Anda dapat menaikkan atau menurunkan
berat badan sebagai akibat terlalu banyak atau sedikit makan kalori dari
yang Anda butuhkan. Kalori adalah satuan untuk mengukur energi panas
yang dihasilkan tubuh dari jumlah tertentu makanan.
Jika Anda makan kalori lebih banyak dari
yang Anda butuhkan, kelebihannya akan diubah menjadi lemak di dalam
tubuh. Jika Anda makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh, akan
merubah lemak menjadi tenaga.
Dalam beberapa hari atau beberapa minggu
jika Anda makan 3500 kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan, Anda
akan naik 0,5 kg. Anda akan kehilangan berat badan yang sama jika Anda
makan kurang dari 3500 kalori dari yang dibutuhkan.
Tambahan kalori sangat dibutuhkan bagi
anak yang sedang tumbuh dan wanita mengandung. Tetapi mereka akan
menjadi kegemukan jika makan terlalu banyak kalori.
Jumlah makanan yang Anda makan dapat memainkan peranan penting dalam pengaturan berat badan dibandingkan dengan jenis makanan. Orang yang overweight di atas normal atau yang kurang berat badannya, bisa jadi mereka makan jenis makanan yang sama. Perbedaan berat badan mereka disebabkan oleh jumlah dan tipe makanan yang berhubungan dengan jumlah tenaga yang mereka gunakan.
Jumlah makanan yang Anda makan dapat memainkan peranan penting dalam pengaturan berat badan dibandingkan dengan jenis makanan. Orang yang overweight di atas normal atau yang kurang berat badannya, bisa jadi mereka makan jenis makanan yang sama. Perbedaan berat badan mereka disebabkan oleh jumlah dan tipe makanan yang berhubungan dengan jumlah tenaga yang mereka gunakan.
Pusat tertentu di dalam otak mengontrol
nafsu makan, lapar, dan kenyang, kelompok perasaan yang menyebabkan Anda
berhenti makan ketika nafsu makan dan lapar Anda telah terpuaskan.
Pusat otak ini secara normal membuat
orang makan dalam jumlah tertentu yang cukup untuk menyediakan tenaga
bagi mereka. Pusat makanan mengakibatkan orang ingin makan. Pusat
kenyang mengerem pusat makanan dan membuat orang berhenti makan.
Pusat makanan dan pusat kenyang adalah
suatu mekanisme yang sangat rumit. Mereka dapat diganggu oleh
penyebab-penyebab tertentu seperti tekanan emosi dan karakter fisik.
Sebagai contoh, tekanan perasaan,
misalnya, sangat kecewa dapat mengakibatkan beberapa orang berhenti
melakukan semua kegiatan fisik. Pada saat bersamaan, orang tersebut
makan lebih banyak dari biasanya, dan berat badannya naik. Sementara
yang lain terlalu banyak gerak dan kurang makan dan berat badannya
turun.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa memberi
makanan terlalu banyak kepada bayi dapat mengakibatkan banyak
berkembangnya sel-sel lemak. Mereka menyatakan bahwa sel-sel ini dapat
mengakibatkan pembentukan lemak secara cepat dibandingkan orang biasa,
sehingga dapat terkena obesitas di kemudian hari.
Fisik yang tidak aktif menjadi penyebab
utama obesitas di antara semua kelompok umur, terutama di antara
anak-anak dan remaja. Padahal sebagian besar penderita obesitas di
kalangan anak dan remaja, makan dalam jumlah yang tidak lebih banyak
dibanding mereka yang beratnya normal. Tetapi mereka sangat tidak aktif,
sehingga meskipun memiliki nafsu makan yang sedang, mereka makan lebih
banyak dari yang mereka butuhkan untuk bergerak, dan terkumpulah lemak
yang berlebihan.
Latihan untuk membakar kalori. Semakin
giat berlatih, semakin banyak kalori digunakan. Seseorang dengan berat
badan 68 kg berjalan pada kecepatan 5,6 km per jam akan membakar 502
kalori selama 97 menit (sama dengan kandungan kalori segelas minuman
susu bubuk). Orang tersebut akan membakar jumlah kalori yang sama ketika
mengendarai sepeda selama 61 menit, atau berlari selama 26 menit.
Jumlah kalori yang digunakan sebanding
dengan berat badan seseorang. Jika berat Anda 50 kg maka akan
menggunakan separo dari jumlah kalori yang dibutuhkan orang yang
beratnya 100 kg untuk jenis latihan yang sama dalam jangka waktu yang
sama pula.
Nafsu makan orang yang aktif dapat naik
jika mereka menjadi sangat aktif. Jika mereka berubah menjadi tidak
aktif, nafsu makan mereka tidak akan turun dengan segera. Nafsu makan
tidak akan turun ke posisi terendah meskipun jika aktifitas menurun
drastis.
2. Keturunan.
Para ilmuwan banyak meneliti hubungan
antara keturunan dan obesitas pada binatang-binatang, terutama tikus.
Hubungan ini berdasarkan pada gen, unit utama di dalam sel yang
menentukan karakteristik keturunan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa tikus
dan binatang lainnya memiliki gen yang menyebabkan pusat kenyang tidak
beroperasi. Gen yang lain dalam beberapa tikus mengakibatkan tubuh
mereka memproduksi hormon tertentu secara berlebihan.
Akibat dari hormon-hormon ini membuat
tikus mudah menghasilkan lemak tubuh atau sangat susah untuk membakar
lemak tubuh. Gen yang lain mengakibatkan beberapa tikus menjadi obesitas
secara cepat dibandingkan tikus yang lain ketika fisik dalam keadaan
tidak aktif atau ketika diberi makanan yang banyak mengandung lemak.
Para ilmuwan curiga bahwa gen-gen
mungkin dapat menyebabkan obesitas pada manusia karena berat seorang
anak seringkali berhubungan dengan berat badan orang tua mereka.
Di dalam penelitian terhadap anak-anak
SLTA, hanya 8 persen dari pelajar dengan orang tua yang kurus menjadi
obesitas. Jika salah satu atau kedua orang tua mereka menderita
obesitas, sekitar 3/4 dari mereka menjadi gemuk. Tetapi berat badan anak
yang diadopsi tidak bergantung kepada orang tua angkat mereka.
Sedangkan hasil penelitian gizi di
Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua normal
mempunyai 10 % peluang menjadi gemuk. Peluang itu akan bertambah menjadi
40-50 % bila salah satu orang tua menderita obesitas, dan akan
meningkat menjadi 70-80 % bila kedua orang tua menderita obesitas. Oleh
karena itu, bayi yang lahir dari orang tua yang obesitas akan mempunyai
kecenderungan menjadi gemuk.
Gemuk di saat bayi atau anak-anak
mempunyai kemungkinan sulit menjadi kurus pada waktu dewasa, disebabkan
pada anak-anak sudah membentuk sel yang jumlah nya lebih dari normal.
Pada tahun 1994, ilmuwan mengumumkan
penemuan gen pertama yang dipercaya ada hubungannya dengan obesitas bagi
manusia. Sejak itu para peneliti menemukan gen-gen yang lain yang
kelihatannya memainkan peranan bagi obesitas manusia.
3. Penyakit dan penyebab
lainnya.
Obesitas mungkin disebabkan oleh
beberapa jenis penyakit. Beberapa penyakit kelenjar endokrin
mengakibatkan kelenjar ini melepaskan terlalu banyak hormon ke dalam
aliran darah. Kelebihan hormon mengganggu pusat makanan dan kepuasan di
dalam otak. Dengan demikian obesitas dapat disebabkan oleh kerusakan
pusat-pusat tersebut yang disebabkan oleh infeksi, kecelakaan atau
tumor.
4. Faktor hormonal.
Pada perempuan yang sedang mengalami
menopause dapat terjadi penurunan fungsi hormon thyroid. Kemampuan untuk
menggunakan energi akan berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini.
Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga
menyebabkan kegemukan.
5. Faktor kecepatan
metabolisme basal yang rendah.
Hal ini disebabkan energi yang
dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan
lebih banyak lemak yang disimpan di dalam tubuh. Penderita obesitas yang
mempunyai metabolisme basal yang rendah, apabila tidak melakukan olah
raga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan bertambah gemuk, karena
semakin membesarnya otot akan menyebabkannya mudah lapar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar