Senin, 04 Februari 2013

Cacar Air

Chickenpox ( Varicella )

Varicella_hari ke 2 varicella_hr4 varicella_mulut
Vesikel hari ke 2 Vesikel hari ke 4 Bibir dan mulut
Belakangan ini ( 2 bulan terakhir sejak September ) angka kesakitan penyakit Cacar Air (varicella, Chicken pox) didaerah kami (Kecamatan Palaran) meningkat tajam dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bahasa gampangnya: lagi musim Cacar Air. Terutama menyerang anak-anak, tapi dapat pula menyerang dewasa.

Penyakit ini sangat mudah dikenali karena bentuknya yang khas, yakni plentingen berisi cairan (dalam istilah medis disebut vesikel atau vesikula…bhs indonesia nya apa ya), tersebar hampir di sekujur tubuh bahkan di dinding bagian dalam (mukosa) rongga mulut, hidung dan mata.
Di kalangan masyarakat kita yang masih lekat dengan “omongan orang tua” dan beragam budaya, kita akan menjumpai pernik-pernik terkait penyakit cacar air. Ada yang membedaki wajah penderita cacar air dengan parutan jagung muda, yang gini gak salah, mungkin supaya dingin. Malahan, ada juga lho yang diluluri parutan jagung muda di seluruh tubuh tanpa sehelai benangpun *ikon nutup mata merenggangkan jari* :roll: … hihihi, kayak varicella fashion show … emang ada yang gitu ya ? … udah-udah ga usah bikin pengakuan, yang mesam-mesem mesti dulu pernah gitu. *halah* :P
Yang lebih heboh nih, masih ada juga yang meyakini bahwa penderita varicella gak boleh mandi…wiiihhhh. Ambune rek ! :) *yang ini tentu salah, artinya tetep mandi dong, kecuali bagi yang gak suka mandi*
Serius … Varicella atau Cacar Air atau Varisela atau Chicken pox, adalah penyakit infeksi akut (dalam waktu singkat) primer oleh virus Varicella zoster pada kulit dan mukosa (selaput atau membran misalnya selaput luar pada dinding bagian dalam rongga mulut) yang cepat menular melalui aerogen (saluran pernafasan bagian atas).
PERJALANAN PENYAKIT
Virus Varicella zoster masuk ke dalam tubuh penderita melalui saluran pernapasan bagian atas (mulut juga), memperbanyak diri (multiplikasi) dan menyebar (viremia primer) ke jaringan setempat melalui aliran darah dan aliran getah bening. Selanjutnya virus memperbanyak diri lagi untuk kemudian menyebar (viremia sekunder) ke seluruh tubuh (terutama kulit dan mukosa).
TANDA – TANDA : (gejala)
Masa inkubasi, yakni periode masuknya virus hingga muncul gejala or tanda, berkisar 10-20 hari (bervariasi nih, ada yang nulis seminggu hingga beberapa minggu, 8-12 hari, dll … ga perlu dipersoalkan).
Tanda awal (prodormal) pada anak pada umumnya berupa: demam ga begitu tinggi (sumer), nampak loyo, sakit kepala, yang dialami 1-3 hari sebelum munculnya plentingan.
Sedangkan pada dewasa, tanda awal lebih berat bo … demam bisa mencapai 40 derajat celsius atuh, sakit kepala, kadang menggigil, badan suakiiit semua, dan dapat berlangsung sekitar 4-5 hari, padahal ini baru pemanasan …
Setelah itu, muncul deh plentingan, dikit, makit lama makin banyak hingga sekujur tubuh. Termasuk di rongga mulut, mata, telinga, hidung…lengkap.
Selanjutnya plentingan berangsur mengering hingga pulih setelah sekitar 1-3 minggu.
PENGOBATAN :
  • Istirahat. Untuk anak sekolah sebaiknya gak usah masuk sekolah sekitar seminggu, mengingat masa penularan diperkirakan berlangsung 1 minggu sejak mulai timbulnya plentingan.
  • Penurun panas (bila panas), misalnya Parasetamol (dosis anak: 10 mg/kg berat badan/dosis, diberikan 4 kali sehari). Contoh: BB anak 12 kg, maka dosisnya 10×11= 110 mg (1 sendok takar atau 1/4 tablet parasetamol 500 mg) setiap kali minum. Lho, koq ga pas gitu, kan 1 sendok takar = 120 mg dan 1/4 tablet = 125 mg ? Ga papa, 10 mg tuh dosis minimal dan boleh diberikan 15 mg/KgBB setiap kali minum.
  • Acyclovir. Dosis dewasa: 5×800 mg selama 7-10 hari. Dosis Anak: 20 mg/kg BB/dosis (koreksi oleh Mas Rizal, maturnuwun Mas), max 800mg, pemberian 4 kali sehari selama 5 hari, pemberian 4 kali sehari selama 5 hari.
  • Antibiotika diberikan jika ada infeksi sekunder, misalnya Eritromisin (dosis anak: 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis), selama sedikitnya 4 hari.
  • Jika gatal, dapat digunakan antihistamin misalnya: loratadine 10 mg, diminum 1×1. Boleh juga pake CTM, murah meriah, tapi ngantuk poll.
  • Obat lokal (luar): Bedak Salisil 1% dan sejenisnya.
PENCEGAHAN:
Vaksinasi or imunisasi. Jadwal dan tatacaranya monggo dipersilahkan bertanya kepada dr. Rizal Sp.A. Silahkan Download Jadwal Imunisasi di sini.
UPDATE: (tambahan info oleh: dokterearekcilik)
… masalah imunisasi dari satgas imunisasi indonesia sampe saat ini diberikan 1 dosis, sedangkan pada anak umur 13 tahun keatasdan dewasa diberikan 2 dosis dengan interval 1-2 bulan. Bila sudah pernah kena cacar air gak usah imunisasi. Soal harga sekitar 300rb an.
SERBA SERBI SEPUTAR CACAR AIR
  • Hindari mencet or otak-atik plentingan, karena beresiko meninggalkan bekas. Biarkan kering dan mengelupas dengan sendirinya.
  • Plentingan pada umumnya tetep bermunculan walaupun udah diobati. Misalnya seseorang datang ke dokter pada hari kedua dimana plentingan (vesikel) masih ga banyak, maka tetep akan bertambah hingga mencapai puncaknya pada hari ke 5-7 walaupun udah diberi obat lengkap. Bukan berarti obatnya gak mempan, tapi emang perjalanan penyakitnya seperti itu. Karenanya, para orang tua gak perlu panik lantas tamasya gonta-ganti dokter.
  • Sebaiknya istirahat dan bagi siswa gak usah sekolah mengingat masa penularan diperkirakan berlangsung 1 minggu sejak mulai timbulnya plentingan. Bapak dan ibu guru juga seyogyanya memahaminya. Biasanya orang tua ato si anak maksa sekolah karena takut ketinggalan pelajaran … halah.
  • Tidak ada pantangan makan, justru dianjurkan makan makanan bergizi. Dan… tetep mandi lho yaaa, … mandi… mandi…
  • Oiya, varicella pada wanita hamil (trimester or 3 bulan pertama) dapat menimbulkan kelainan bawaan (konginetal), sedangkan pada wanita yang terkena varicella beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varicella pada bayinya. *maaf, bukan mau nakut-nakuti…tambahan informasi aja koq*
Oiya (lagi), tempo hari saya menemukan pertanyaan di yahoo.Answer : “apakah setiap orang mesti terkena varicella setidaknya sekali dalam hidupnya?”. Enggak. Kita tahu bahwa varicella adalah penyakit menular, so kalo gak ketularan ya gak bakal menderita varicella. ;)
Moga berguna.
Link Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar