Sifilis berkembang dalam empat tahap, dan gejalanya bervariasi dengan setiap tahap. Tetapi tahapannya mungkin tumpang tindih, dan gejalanya tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (28/6/2010), berikut tahapan yang terjadi pada sifilis:
Sifilis primer
Tanda-tanda ini mungkin terjadi dari 10 hari sampai tiga bulan setelah terpapar bakteri Treponema.
Gejalanya:
- Terjadi lesi kecil dan tanpa rasa sakit pada bagian tubuh tempat bakteri masuk, biasanya alat kelamin, rektum, lidah atau bibir.
- Luka kecil tapi bisa menyebabkan borok.
- Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha
- Bagian yang sakit akan sembuh tanpa pengobatan, tetapi infeksi sifilis tetap. Pada beberapa orang, sifilis kemudian bergerak ke tahap sekunder.
Sifilis sekunder
Tanda-tanda dan gejala sifilis sekunder mulai dua sampai 10 minggu setelah luka muncul dan mungkin termasuk:
- Ruam kulit, yang sering muncul sebagai luka, merah atau coklat kemerahan, ukuran kecil, di manapun pada tubuh termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
- Demam
- Kelelahan dan perasaan tidak nyaman yang samar
- Rasa sakit
- Kelenjar getah bening yang bengkak
- Sakit tenggorokan
- Kutil seperti luka di mulut atau daerah genital
Tanda-tanda dan gejala bisa hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.
Sifilis laten
Bila tidak diobati karena tidak ada gejala, sifilis sekunder akan bergerak menjadi sifilis laten (tersembunyi). Tahap laten bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejala tidak akan pernah kembali, atau penyakit dapat maju ke tahap tersier (ketiga).
Sifilis tersier atau terlambat
Sekitar 15 sampai 30 persen orang terinfeksi sifilis yang tidak mendapatkan perawatan akan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis tersier atau terlambat.
Pada tahap akhir, penyakit ini dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi. Masalah ini dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal.
Beberapa tanda dan gejala sipilis akhir meliputi:
- Gerakan otot tidak terkoordinasi
- Kelumpuhan
- Kematian rasa
- Kebutaan bertahap
- Dementia atau pikun
Rute penularan yang paling umum adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi sakit selama melakukan aktivitas seksual. Bakteri memasuki tubuh melalui luka kecil atau lecet di kulit atau selaput lendir. Sifilis menular selama tahapan primer dan sekunder, dan kadang-kadang dalam periode laten awal.
Pada kondisi yang jarang terjadi, sifilis dapat menyebar melalui transfusi darah yang terinfeksi, melalui hubungan langsung kontak dekat dengan lesi aktif (seperti selama berciuman), atau melalui ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan (kongenital sifilis).
Bakteri sifilis sensitif terhadap cahaya, udara dan perubahan suhu. Karena itu, orang tidak akan tertular sifilis karena menggunakan toilet yang sama, bak mandi, pakaian atau peralatan makan orang yang terinfeksi, atau dari gagang pintu, kolam renang atau kolam air panas.
Orang yang rentan terkena sifilis:
- Terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi, termasuk hubungan seks tanpa kondom, hubungan seks dengan banyak pasangan, berhubungan seks dengan pasangan baru, atau berhubungan seks di bawah pengaruh obat atau alkohol
- Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual)
- Orang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar