Kosmetik Bisa Jadi Penyebab Diabetes
Kalau komposisi kosmetik Anda mengandung ftalat atau phthalates,
sebaiknya segera singkirkan. Sebuah studi dari Division of Women’s
Health di Brigham and Women’s Hospital menemukan, zat kimia ini
berpotensi menimbulkan penyakit diabetes saat jumlahnya terakululasi
dalam tubuh. Kontak kosmetik dengan kulit akan membuat zat ini mengendap
dan dalam jangka panjang mengganggu sistem endokrin.
Ftalat biasa ditemui dalam produk pelembab, cat kuku, sabun, semprotan
rambut (hair spray) dan parfum. Biasanya bahan tersebut tercetak dalam
label yang ada di kemasan kosmetik. Selain pada kosmetik, ftalat juga
biasa dipakai dalam memroduksi lem, alat elektronik, mainan, dan
sebagainya.
Pada studi ini dilibatkan 2.340 wanita. Mereka terbiasa memakai kosmetik
dalam kesehariannya. Sebagian dari mereka memiliki kandung ftalat cukup
tinggi dalam tubuh. Jenis ftalat yang ditemukan adalah mono-benzil
phthalate, mono-isobutil phthalate, mono-n-butil ftalat, di-2-etilheksil
phthalate, atau mono-(3-carboxypropyl) phthalate. Kandungan ini
ditemukan setelah relawan melakukan uji air seni.
Dari pengamatan itu didapat hasil, wanita yang memiliki kadar tinggi
dari mono-benzil phthalate dan mono-isobutil phthalate, punya risiko
terkena penyakit diabetes sebesar dua kali lipat. Sementara itu, wanita
dengan kadar mono-(3-carboxypropyl) phthalate tinggi, risiko terkena
diabetes meningkat 60 persen dari mereka yang berkadar rendah.
Lebih bahaya lagi ketika konsentrasi mono-n-butil ftalat dan
di-2-etilheksil phthalate cukup tinggi dalam tubuh. Pasalnya, dua zat
tersebut meningkatkan risiko diabetes sampai 70 persen.
“Selain ada dalam produk perawatan pribadi, ftalat juga ada di
beberapa jenis peralatan medis dan obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati diabetes. Dan, ini juga bisa menjelaskan tingkat yang lebih
tinggi ftalat dengan diabetes pada wanita. Jadi secara keseluruhan,
penelitian lebih lanjut diperlukan,” kata Tamarra James-Todd, PhD, sang
peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar